Isu dunia bakal kiamat pada 2012 karena akan ditabrak planet Nibiru,  yang menghebohkan dunia termasuk Indonesia gara-gara film yang mulai  diputar pekan ini, dibantah lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA.
Film "2012" mulai diputar pekan ini di seluruh dunia, termasuk Jakarta,  dengan kisah kehancuran dunia pada 2012 akibat kedatangan planet raksasa  Nibiru. 
Pemasaran film itu dibuat dengan sangat spektakuler dan  menyakinkan, termasuk membuat situs palsu "Institute for Human  Continuity" yang telah menilai ancaman kelangsungan hidup manusia selama  25 tahun.
Sejumlah infotainment di Indonesia pun dengan semangat bercerita tentang  keberadaan planet Nibiru yang bakal menghantam dunia pada 2012. Mereka,  seperti dalam film, juga mengkaitkan dengan kalendar Maya yang bakal  memasuki akhir masa--seperti akhir tahun di kalender bangsa lain--pada  2012.
Akibat kepanikan ini, lembaga antariksa yang dianggap  paling bagus di dunia, NASA, mendapat ribuan surat mempertanyakan  kebenaran planet Nibiru itu. Begitu banyak pertanyaan sampai akhirnya 
NASA membuat situs khusus yang membantah bakal ada bencana besar pada 2012.
Dalam  situs resminya, NASA mengatakan isu kiamat 2012 itu dimulai karena  Nibiru--planet yang disebut ditemukan bangsa Sumeria--sedang bergerak ke  arah Bumi. Saat berada di dekat bumi itu, kehadirannnya membuat bencana  besar.
Bencana ini, oleh peramalnya, semula disebut akan terjadi  pada Mei 2003. "Tapi saat kiamat tidak terjadi saat itu, tanggal  digeser menjadi Desember 2012," ungkap NASA. 
Dongengan Nibiru  ini kemudian digabung dengan cerita bahwa kalendar suku Maya akan  berakhir pada akhir 2012. Menurut NASA, kalendar Maya memang sangat  panjang dan berakhir pada 2012. Tapi kalendar itu tidak berbeda dengan  kalendar Masehi yang berakhir 31 Desember dan mulai lagi pada 1 Januari.  Jadi, nantinya kalendar Maya berakhir 2012 itu akan mulai lagi tanggal  satunya.
Dalam teori kiamat itu, juga disebut bahwa posisi bumi,  matahari, dan pusat galaksi Bima Sakti bakal dalam satu garis lurus.  Menurut NASA, "Setiap Desember, Bumi dan matahari dalam satu garis lurus  dengan pusat Galaksi Bima Sakti tapi kejadian tahunan itu tidak ada  dampak apapun."
NASA juga  menambahkan soal teori planet bernama  Nibiru, Planet X, atau Eris  yang akan mendekati bumi dan menciptakan  bencana. Dalam situs resminya, NASA mengatakan, "Niburu dan cerita  tentang planet yang mendekat itu bualan Internet." Nasa mengatakan tidak  ada dasar fakta yang menjadikan cerita itu dipercaya.
"Jika  Nibiru atau Planet X itu nyata dan bergerak menuju Bumi pada 2012,  astronom akan bisa melacak setidaknya sejak 10 tahun lalu dan sekarang  sudah bisa terlihat dengan mata telanjang," katanya. 
Satu-satunya  yang agak benar adalah soal Planet Iris. Tapi itu planet kecil seperti  Pluto dan terus bergerak di garis orbit di luar. Ia tidak mendekati  bumi.
Teori lain yang diributkan adalah poros bumi akan berpindah. Menurut NASA, tidak mungkin rotasi bumi berbalik arah putaran. 
Soal  bumi bakal dihantam oleh komet atau asteroid raksasa, menurut NASA,  memang mungkin terjadi. Tapi, pada 2012 tidak ada tanda-tanda. Jika ada  asterorid raksasa atau komet bakal menabrak, manusia akan melihat  bertahun-tahun sebelumnya.
Tabrakan  besar benda langit dengan  bumi terjadi pada 65 juta tahun silam dan mengakibatkan dinosaurus  punah. NASA selalu mengamati jika ada benda langit berbahaya. "Kami  sudah memastikan tidak ada asteroid berbahaya sebesar yang memunahkan  dinosaurus," ungkap NASA.
Soal badai matahari besar pada 2012?  NASA mengungkapkan bahwa setiap 11 tahun ada badai matahari besar dan  kadang menyebabkan kerja satelit terganggu. Tapi satelit sekarang sudah  sanggup menghadapi badai matahari. Yang jelas, ungkap NASA, "Tidak ada  risiko khsusu terkait 2012."
Badai matahari berikutnya bakal  terjadi pada sekitar 2012-2014 dan itu badai matahari biasa. "Tidak  berbeda dengan badai yang sebelumnya ada," ungkap NASA.
Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2009/11/14/brk,20091114-208344,id.html